Sabtu, 14 Maret 2009

Jangan meletakkan bola dunia diatas kepala.

Beberapa orang merasa bahwa ia terlibat dlm perang dunia, padahal mereka sedang berada diatas tempat tidurnya, tatkala perang itu usai yg mereka peroleh adalah luka didalam pencernaan mereka, tekanan darah tinggi dan penyakit gula, mereka selalu merasa terlibat dengan semua peristiwa.

Mereka marah dengan naiknya harga-harga, gusar karena hujan tidak segera turun, dan kalang kabut tak karuan karena turunnya nilai mata uang, mereka selalu berada dalam kegelisahan dan kesedihan yg berkesudahan.

Nasehat saya untuk anda " janganlah meletakkan bola dunia diatas kepala ". 
Biarkan semua persoalan itu terjadi, orang yang mempunyai hati bagai bunga karang, akan menyerap semua itu dan kasak-kusuk termakan oleh masalah2 kecil dan mudah terguncang karena peristiwa2 yang terjadi, hal seperti ini sangat potensial utk menjadi awal kehancuran.

Didalam segala bencana dan musibah yg diperlukan adalah hati yg berani, seorang pemberani memiliki sikap yg teguh & emosi yang terkendali, keyakinan yang menancap tajam, syaraf yang dingin dan hati yang lapang.

Rabu, 04 Maret 2009

Kesesuaian merupakan seni hidup.

Kalau saja kita mau memperhatikan, ada saja orang2 yg lebih banyak cekcok ketimbang yg mencari perdamaian. Inipun terjadi antar-bangsa, bukankah perang yg terjadi saat ini sebenarnya merupakan perang dunia yg tak diproklamirkan ? PD I dan PD II tidak sedahsyat perang sekarang ini, inilah bukti bahwa manusia rupanya suka berperang .

Marilah kita bersama mengingat tatkala kita bersama seseorang dan merasa begitu senang, bahagia, karena adanya kesesuaian, apakah itu dlm memilih makanan, cara dia berbincang-bincang dan tata kramanya, bisa jadi ia adalah kenalan, teman, kekasih, atau seseorang yg kita jumpa secara kebetulan, lantas kitapun rindu sekali utk berjumpa lagi dengannya.
Kesesuaian, kecocokan, adalah sesuatu yg dapat membuat kita dapat menyatu, membuat kita merasakan, membuat kita memahaminya, sehingga terasakan adanya kesatuan. Apakah hal-hal begini terjadi begitu saja ? Apakah ada seni tersendiri ?

Memang ada dari mereka yg dapat dengan mudah menjalin hubungan baik ini, dan ini juga merupakan seni yg dapat dipelajari. "Kesesuaian" adalah kemampuan meleburkan diri dalam dunia orang lain, memahami, sehingga terjadi kesesuaian, dan ini pula yg merupakan kunci berinter-aksi, berkomunikasi yg baik dan efektif.
Kesesuaian adalah sumber keberhasilan kita berinter-aksi dengan sesama kita. Apapun yg kita dambakan, akan diperoleh apabila kita mampu menjalin kesesuaian dgn orang-orang yg tepat.
Ini sekaligus berarti kita harus mampu utk memberikan apa yg mereka dambakan, sehingga merekapun akan memberikan apa yg kita dambakan.
Kemampuan utk membina kesesuaian adalah kemampuan yg perlu ditingkatkan, karena utk menjadi manajer, penjual, pemasar, teman baik, kekasih, suami/isteri, kiat yg kita butuhkan adalah : "kemampuan kita utk membina kesesuaian". Yang artinya : "kemampuan membina hubungan antar sesama manusia yg berdasarkan saling memberi, responsif dan kepekaan".

Cukup banyak orang yg menjadikan hidup ini sulit dan berbelit-belit, padahal sebenarnya tidak harus demikian, karena yg dibutuhkan adalah apa-apa yg sudah kita bicarakan diatas.
Pada saat kita mampu membina kesesuaian pada orang yg tepat, maka kehidupan akan lebih mudah, dan kita mendapatkan kenikmatan darinya, tidak menjadi soal apapun yg kita inginkan, apa yg ingin kita lakukan dan ciptakan dari berbagai tujuan yg akan kita raih. Apakah itu pekerjaan, jabatan, karier, kehidupan spiritual, mental dan sosial, selalu saja ada seseorang yg akan membantu utk meraih semua itu. 
Ada seseorang yg tahu bagaimana meraihnya dengan cara yg lebih cepat, efisien dan efektif atau dpt membantu kita dengan lebih mudah apa yg akan kita capai itu. Untuk menemukan seseorang yg mempunyai kesesuaian dgn kita, kecocokan yg mengikat, menyatukan sesama kita sehingga membuat kita merasa menjadi teman hidup, teman berkarya atau yg disebut partner adalah tdk mudah.

Memang ada kalimat yg seringkali didengungkan, justru mereka yg berlawananlah yg membuat ketertarikan (opposite attrack), namun, ketertarikan semacam ini bisa jadi tdk bertahan lama, dari pengalaman dan pengamatan saya, memang terasa ada keterasyikan tersendiri tatkala ada seseorang yg amat berbeda dengan kita, yg tdk ada kecocokan sama sekali , tetapi ini mengasyikkan hanya utk pengalaman sesaat dan tdk lama, karena sama sekali tidak ada kesesuaian.
Malahan, seringkali alasan perceraian adalah karena "tidak ada lagi kecocokan atau kesesuaian". Ketika kita mempunyai banyak sekali kesesuaian, tidak jarang sedikit perbedaan itu malah mengasikkan.
Apakah kita mendambakan sesorang yg sama sekali tdk ada kesesuaian dgn kita krn adanya argumentasi atau malah sampai tingkat bertengkar itu terasa asyik? anak-anak zaman sekarang sering mengatakan "capek deeeh".
Memang, berbeda pendapat itu baik sekali , utk mendapatkan hasil yg terbaik, namun begitu, tdk selamanya berbeda, tdk ada kesesuaian, tdk ada titik temu, krn sama sekali tdk cocok, yg pada akhirnya membuat kita lelah dan bosan krn harus selalu bertengkar utk mendapatkan sebuah bentuk "sesuai" atau "klop". 

Marilah kita bertanya pada diri sendiri , apakah kita mencari seseorang yg selalu berbeda pendapat?? Seseorang yg tidur ketika kita mau makan ? Seseorang yg diam melulu tatkala kita mau berbicara? Tentu saja kita lebih menyukai orang yg mempunyai kesesuaian dgn kita, namun, bagaianapun dia tetap seseorang yg mempunyai kepribadian yg unik, karena mempunyai pendirian, percaya diri, dan bukan orang yg selalu kontra dengan kita.
Ketika kita menyukai seseorang, kemungkinan besar sekali krn adanya kesesuaian, coba perhatikan orang yg dekat dgn anda, jelas ini krn adanya kesesuaian, coba ingat2 seseorang yg anda senangi, pasti ada hal-hal dalam dirinya yg banyak persamaan dengan anda, bisa jadi melakukannya dgn cara yg lain, tetapi tetap saja hal yg sama yg kalian tekuni, kitapun merasakan betapa menyenangkan orang ini.
Bayangkan, dia mempunyai pandangan yg sama dgn saya tentang suatu masalah, soal etika ataupun moral, apakah dlm kesamaan, dalam kesesuaian kita, tidak ada lagi perbedaan ? Tentu bukan demikian.

Melainkan, dalam banyak persamaan tetap saja ada perbedaan, dan cara berinter-aksi yg baik adalah komunikasi yg efektif - dua arah - , memfokuskan pada kesesuaian bukan perbedaan.Tentu saja apabila perbedaan tersebut tidak terlalu menganga, ini adalah memang perbedaan yg sangat sulit utk diatasi, karena perbedaan yg terlalu besar "ketidak sesuaian" akan mewarnai kehidupan kita.
Dalam komunikasi yg baik, harus ada ketulusan.
Apabila kita ingin mempengaruhi mereka agar berada dipihak kita, pertama-tama yg perlu dilakukan "meyakinkan mereka bahwa kita adalah teman yg tulus".

Bagaimana menciptakan kesesuaian ?
Banyak cara utk membentuk kesesuaian atau kesamaan, sebagai misal: kita dapat membina kesamaan minat, melakukan hal yg sama, mempunyai teman-teman yg sama, bahkan membina pandangan hidup yg sama.  Cara yg paling mendasar dan lumrah dlm membina penyesuaian adalah melalui pemberian informasi tentang diri kita, yakni bagaimana kita berbicara, bagaimana kalimat kita. 
Namun, penelitian tentang komunikasi mempunyai bukti :
a. Hanya 7 % makna komunikasi disampaikan melalui kata.
b. 38 % ditransmisikan melalui tekanan dan suara.
c.  55 % melalui ekspresi wajah.
Kitapun tahu bagaimana tekanan suara mempunyai arti bagi kita, tekanan suara dapat mempunyai arti kepedulian atau ketidak pedulian, dll. Selain itu ditentukan pula oleh bagaimana kita mengekspresikan wajah kita, sebagai bagian dr alatkomunikasi.


Ambil madunya,tapi jgn rusak sarangnya.

Ini adalah kutipan dr suatu tulisan yg sangat bagus dan saya amat menyukainya, semoga andapun dapat mengambil hikmah yg tersembunyi dari tulisan ini.
"Dimanapun kelembutan itu berada, ia akan menghiasi tempat itu, demikianpun halnya jika ia dicabut dr suatu tempat, ia akan mengotorinya. Kelembutan tutur kata, senyuman tulus dibibir, dan sapaan-sapaan hangat yg terpuji saat bersua merupakan hiasan2 yg selalu dikenakan oleh orang-orang mulia.

Semua itu merupakan sifat orang mukmin yg akan menjadikannyaseperti seekor lebah, makan dr makanan yg baik dam menghasilkan madu yg baik. Dan bila hinggap pada setangkai bunga, ia tidak pernah merusakkannya. Itu, karena ALLAH menganugerahkan pada  kelembutan sesuatu yg tidak DIA berikan pd kekerasan. 
Diantara manusia terdapat orang2 "istimewa" yg membuat banyak kepala tertunduk hormat menyambut kedatangannya, banyak massa berjubel ingin melihat mukanya, banyak hati bersimpati padanya, dan banyak jiwa memujanya. Dan mereka itu tak lain adalah orang2 yg banyak dicintai dan dibicarakan manusia dikarenakan kedermawanan dan kejujuran dlm berjual beli, keramahan dan sopan santun nya dlm bergaul.

Mencari banyak teman merupakan tuntunan dlm hidup yg selalu dicontohkan oleh orang2 terhormat dikarenakan akhlak dan perilakunya yg terpuji.
Mereka itu adalah orang yg selalu berada ditengah kerumunan manusia dgn senyum yg merekah, keramahan yg menentramkan dan sopan santun yg menyejukkan. Dan, karena itu mereka selalu ditanyakan dan didoakan ketika tak terlihat.

Begitulah, mereka dapat memupuskan rasa dengki dengan emosi yg terkendali, kesabaran yg menyejukkan, dan kemudahan memaafkan yg menentramkan. Mereka adalah orang2 yg mudah melupakan kejahatan dan mengingat kebaikan orang lain. Karena itu, tatkala kata2 keji dan kotor terlontar utk mereka, telinga mereka tdk pernah memerah dibuatnya.
Bahkan mereka memandang kata2 itu sebagai angin lalu yg tak akan pernah kembali.
Merka itulah orang2 yg selalu berada didalam kedamaian , orang 2 yg berada disekitar mereka merasa aman dan tenteram".

Untuk apa sebenarnya kehidupan ini ??

Setelah melewati tahun2 yg baru saja berlalu,saya kembali merenungkan tentang makna kehidupan ini. Memang, kalau akhir dari kehidupan ini adalah "kematian" untuk apa sebenarnya kehidupan ini?
Setelah dilahirkan, dibesarkan, kita dididik, bisa jadi pendidikan itu memakan biaya yg banyak, kita menikah,punya anak, cucu, cicit, tetapi akhirnya, harus pergi juga. Saya berfikir dan bertanya-tanya : "Apakah hidup ini hanya begitu saja? "
Dengan masih memendam perasaan ini, saya lalu menemukan sesuatu yg menggambarkan bahwa : setelah kita bekerja keras, melakukan kewajiban dan melaksanakan kegiatan aneka macam dan pengabdian, kita hanya akan menuju ke liang kubur. 
Dan saya mempunyai sebuah jawaban, memang kehidupan ini seperti bunga yg berkembang, dan bila tiba waktunya dia akan layu, tetapi makna kehidupan ini tidak akan berakhir pada "kematian" karena kita hidup ini bukan untuk mati, tetapi untuk NYA. Betapa sejuk dan lega rasanya, setelah saya dapat menemukan jawaban bahwa kita hidup ini bukan utk mati, tetapi untuk TUHAN.
Rupanya dlm kedukaan saya kurang bertawakal, sehingga pikiran ini menyeleweng dr ajaran yg jadi landasan hidup, bahwa sebenarnyalah apa yg ada didunia ini semuanya hanya bersifat sementara, masih ada kehidupan lain setelah dunia ini, yakni: kehidupan kita dengan TUHAN. Kehidupan di dunia fana ini adalah awal dr kehidupan kita nanti setelah mati. Mungkin anda akan tersenum sinis dan mengatakan "mana kita tahu? kan tdk pernah ada orang yg bangkit dr kematian dan menceritakan pd kita bagaimana keadaan mereka yg sudah mendahului kita.
Tetapi, tidak ada jalan lain.
Kalau kita mau hidup dlm ketenangan , dlm perjalanan hidup yg sekali waktu akan berakhir,kita mesti mempunyai pegangan, bahwa apa yg ada didunia ini semuanya fana.
Bagaimana kehidupan kita nanti setelah kehidupan di dunia ini, adalah tergantung bagaimana kita menjalani kehidupan dlm dunia yg hanya sementara. Dengan jalan ini, kita akan hidup didlm ketenangan, tidak menjadi rakus, menjauhkan diri dr perbuatan yg tidak dibenarkan NYA, untuk siapa semua ini ?? 
Untuk diri kita sendiri !!!
Saya perhatikan, apabila kita sering merenungi apa makna hidup ini, maka justru kita akan mendapatkan kebahagiaan yg mendalam, menyadari hidup ini hanya utk sementara, apa tokh yg dikejar ?
Akan tetapi, bukan berarti kita menjadi pasif, dan tdk produktif, namun, dlm kehidupan kita tdk diliputi oleh ambisi yg berlebihan dalam meraih sukses atau mencari uang kita bisa membatasi diri, krn kita menyadari buat apa mencari uang sampai tdk tau waktu kalau semuanya itu hanya  digunakan utk dunia yg sebentar lagi akan kita tinggalkan ??
Dalam kesadaran ini, kita akan lebih mudah menjaga keseimbangan dlm segala-galanya, malahan kita akan diliputi dengan ketenangan krn hati kita penuh maaf, bukankah sekali waktu kita akan berpisah ??Jadi, buat apa permusuhan ??
Selagi hidup, kadang kita demikian sibuk melakukan hal yg semata-mata utk kepentingan duniawi, kita lantas lupa bahwa "maut" itu dpt saja merenggut kita sewaktu-waktu, tanpa ia memberi tahu kita.
Bukankah kita seringkali dibuat terkejut akan berita seseorang yg tiba2 meninggal? Malahan kita juga merasa ngeri apabila kita mendengar berita bahwa seseorang meninggal selagi dlm keadaan mabuk di klab malam selagi berdansa-dansi.
Akhir-akhir inipun sering kita mendengar tentang mereka yg menimbun uang sebanyak mungkin, sudah itu dengan cara yg tidak halal lagi, dan...........mereka juga meninggal.
Uang sebanyak apapun tdk akan dapat menahan maut.
Apabila sudah tiba waktunya, bukan kaya, bukan miskin, mati jugalah akhirnya.
Kalau kepintaran manusia sudah sampai puncaknya, dimana mereka sudah dpt membuat jantung, tetapi "jiwa" itu ada ditangan YANG MAHA KUASA.
Kalau kepintaran manusia yg dapat memberikan hidup, maka tdk ada orang kaya yg meninggal, bukankah uang mereka dpt membeli obat yg paling hebat? Tetapi, dalam hal ini, kematian adalah untuk kita semua.
Begitulah, setelah saya mendapatkan dan menemukan jawaban dr apa sebenarnya makna dr hidup ini, terasa ada kebahagiaan melingkupi diri saya, kehidupan di dunia ini sesungguhny akan mempunyai arti apabila kita hidup untukNYA.
Saya tersenyum.
Saya bahagia masih dpt tersenyum.
Bayangkanlah rahmat ILLAHI.
Saya menulis ini utk anda, tetapi saat inipun saya sesungguhnya juga menulis utk diri saya sendiri. 
Salam.

Senin, 16 Februari 2009

Menyikapi kesedihan &kecemasan.

Antara kesedihan &  kecemasan itu ada kaitan yg sangat erat. Keduanya merupakan kesengsaraan  dan siksaan yg melingkupi jiwa, perbedaannya, kecemasan disebabkan oleh ketakutan terhadap sesuatu yg akan datang, sedangkan kesedihan adalah perasaan tertekan atas terjadinya hal-hal yg tidak disukai, keduanya sama2 menyerang jiwa. Ketika jalinan yg terhubung dengan masa lalu disebut kesedihan dan ketika terhubung dgn masa depan disebut kecemasan.

Jangan pernah merindukan sesuatu secara berlebihan, karena yg demikian itu menyebabkan kegelisahan yg tak pernah padam, seorang muslim akan berbahagia ketika ia dapat menjauhi keluhan, kesedihan dan kerinduan. Demikian pula, ketika ia dpt mengatasi keterasingan, keterputusan, juga keterpisahan yg dikeluhkan, betapapun juga itu adalah tanda dr kehampaan hati.

Adapun obatnya adalah :
1. Berusahalah selalu berada dipintu-pintu ibadah & memohon pada Yang Maha Agung.
2. Merendahkan pandangan.
3. Menjauhkan hati dr hal-hal bisa mengikatnya.
4. Menyibukkan diri dengan bermacam-macam kebaikan & amal sholeh.

Minggu, 15 Februari 2009

Perbanyak membaca & merenung.

Berpengetahuan luas, menguasai banyak teori keilmiahan, berwawasan budaya luas, berpikir secara orisinil, memahami permasalahan dan argumentasi pijakannya adalah sedikit dr sekian banyak faktor yg dapat membantu menciptakan kelapangan didlm hati.                                               
  Orang yg berpengetahuan luas adalah orang yg berpikiran bebas dan berjiwa teduh. Seorang pemikir barat, mengatakan : "saya punya sebuah berkas besar didlm laci kantor, diatasnya tertulis 'kebodohan-kebodohan yg saya lakukan ' saya tuliskan semua kesalahan, keteledoran, dan hal-hal sepele yg saya lakukan pd siang dan malam hari agar saya bisa membuang semua itu".  Komentar saya, beliau bukanlah yg pertama melakukan hal itu,  para ulama terdahulu dr umat islam telah melakukan hal seperti demikian secara mendalam & mengontrol diri secara ketat.                              
 
Catatlah hal-hal negatif yg selalu anda kerjakan, kemudian mulailah mencari jalan keluar utk menghindarinya. Sebenarnya ada 3 kesalahan yg selalu berulang yg kita kerjakan didlm kehidupan kita, yakni :                                                                                         
 1. Menyia-nyiakan waktu.                                                                                                                            2. Membicarakan hal yg tdk berguna.
 3. Memberikan porsi yg besar utk masalah2 sepele. 

Dengan memperbanyak keaneka ragaman bacaan yg kita baca lantas merenunginya, mudah2an kita kelak tidak akan melakukan kesalahan yg selalu berulang, juga tentunya mendapat pengetahuan yg bermanfaat utk diri kita sendiri & semoga saja juga utk kerabat dan sahabat2 kita yg lain, salam.         

Selasa, 10 Februari 2009

Pengaruh jalan pikiran dlm hidup dengan perbedaan.

Tidak ada yg berlangsung didunia ini tanpa keterlibatan otak, dengan sendirinya ini berkaitan dengan pikiran kita, bagaimana kita mengatur jalan pikiran kita ??                                                          Sebagai misal : kita merasakan sakit dijari kelingking kita, rasa sakit yg kita rasakan itu dikomando dari otak, dan ternyata apabila kita dpt mengendalikan jalan pikiran kita, maka rasa sakit itu malah tidak terasakan, inilah yg saya alami ketika menjalani operasi.                                      Setelah dioperasi, saya merasakan sakit dibeberapa bagian tubuh saya dan saya lantas mencoba utk mempraktekkan " misteri jalan pikiran " saya katakan pd diri saya " tidak sakit" , sementara itu saya berdoa, berzikir, dan rasa sakit itupun hilang, setiap kali dokter bertanya "sakit ya ?" saya katakan "tidak"  dan semua itu tentu saja atas pertolongan Yang Maha Pemberi hidup, Yang Maha Kuasa.                                                                                                           Sayapun kian merasakan betapa besarnya kekuasaan ALLAH, dan betapa canggihnya manusia ciptaanNYA, karena itu semakin banyak pengetahuan seseorang, ia akan lebih banyak lagi berserah diri pd Yang Maha Kuasa. Bukankah semua itu terpulang pd bagaimana kita melihat suatu keadaan dan dgn sendirinya ini berkaitan juga dengan jalan pikiran kita.                                                                                                                                                              
Nah, kita kembali lg pada pokok pembicaraan, bagaimana hidup dialam dunia ini dgn begitu banyak perbedaan, ada tipe menusia yg berbeda-beda, ada yg "menggapai" dan ada yang "menolak ". Dalam arti mereka yg "menggapai" itu cenderung melihat adanya persamaan, dan mereka yg "menolak" itu cenderung melihat adanya perbedaan.  Apakah orang-orang yg cenderung "menggapai" itu lebih baik daripada yg menolak" ?? mungkin saja. Apakah mereka yang bekerja, berinteraksi dengan kita, lebih baik jika "dipilih" orang lain ketimbang diri kita sendiri ?? mungkin saja. Namun, kita memang berhadapan dengan kehidupan itu sebagaimana kehidupan itu sendiri, sebagai misal : kita menginginkan supaya teman hidup, kekasih, sanak keluarga mempunyai perilaku "menggapai" dari pada "menolak". Dan apabila kita menginginkan suatu hubungan yg baik, maka kitapun harus melakukan cara-cara yg dapat menghasilkan apa yg kita inginkan itu, dan bukan cara-cara yg kita sendiri inginkan.                                                        Kita dapat saja mempelajari seseorang dengan : mendengar apa yg ia katakan, perumpamaan yg ia gunakan, bagaimana gerak tubuhnya saat memantulkan apa yg ia katakan, kapan ia memperhatikan, kapan ia bosan atau jenuh. Manusia memantulkan program diri mereka secara konsisten, kita tdk perlu mengadakan terlalu banyak penelitian utk mengetahui bagaimana seseorang itu "lebih banyak menentukan sendiri" ataukah "banyak bergantung pd orang lain" , lihatlah bagaimana sikap mereka dlm memberikan perhatian pd orang lain.                                      Kita, pada saat-saat tertentu, membutuhkan : penentuan dr orang lain atau penentuan dr diri sendiri, semua itu terpulang pada maksud dan tujuan kita sendiri, apakah dgn cara "menentukan sendiri" ataukah "ditentukan orang lain" atau kombinasi keduanya ??                                                 Saya mempunyai pengalaman menarik, ada seorang teman sepertinya selalu banyak mengalah dan tdk mau menonjolkan diri sendiri, sehingga saya menggolongkannya pd tipe "bergantung pd orang lain " dan " lebih mementingkan orang lain" , tetapi ternyata dia sama sekali bukanlah yg seperti demikian, selama dia blm mempunyai kekuasaan dia akan mengalah, tetapi sekali dia mempunyai kekuasaan, dia akan lebih banyak mementingkan dirinya sendiri dan pd saat yg bersamaan dia juga memikirkan orang lain yang selama itu tidak merugikan dirinya sendiri. Pada dasarnya dia tdk dapat mentoleransi panggungnya dibagi dengan orang lain, ini sebenarnya sudah dpt dilihat dr hal yang kecil-kecil, apabila ia berbicara dan pembicaraan itu tidak mengenai dirinya sendiri, dia sama sekali tidak berminat, akibatnya dia tidak dapat berkonsentrasi, ini tampak pd matanya yg kosong dan ekspresi wajahnya yg hambar. Kita memang berbeda-beda dalam menilai sesuatu, seseorang dapat saja mengatakan "gelas itu setengah kosong" contoh serupa ini menunjukkan adanya perbedaan dalam melihat sesuatu yg sama bentuknya.                                                                                                                                            Ada orang-orang yg melihat atau bereaksi karena adanya persamaan dan adalagi yg bereaksi krn tidak adanya persamaan atau persesuaian. Kalau demikian, siapa yg benar ?  semuanya benar, hanya berbeda sudut pandang. Kalau kita saling memahami, maka apabila muncul perbedaan, tidak ada kesesuaian, kita memahami, bukan karena ia orang yg tidak baik atau salah, melainkan karena memang begitulah ia mengartikan suatu keadaan atau apapun yg berlangsung dlm hidup ini. Tidak mestinya kita 100% sama untuk mendapatkan "keharmonisan" dalam berinteraksi.                                                                                                           Idealnya, apabila kita menyadari adanya perbedaan dalam kita menilai sesuatu, belajarlah menghargai dan menerima keadaan diri masing-masing pihak. Ada ungkapan yg mengatakan "hidup adalah perbedaan"  dan memang dari perbedaan itu kita dapat banyak belajar mengenal sesama kita. Hanya, apabila kita mau menerima perbedaan itu, timbullah pertanyaan"apa kita harus menerima semua perbedaan itu?"  selama perbedaan itu tidak menjadi kendala dan tidak merusak diri kita sendiri, tidaklah jadi masalah, memang kita tidak dpt mengubah seseorang, kecuali orang itu sendiri yg harus dan mau berubah.

Mencoba menjadi pribadi yang produktif.

Ada 3 hal dalam kehidupan manusia modern saat ini yang berkaitan erat dengan dampak-dampak psikologis yang akhir-akhir ini banyak ditemui dalam masyarakat kita. Dalam masyarakat modern dimana ketepatan waktu dan keefisienan adalah sebagai hal yang dituntut ada dan diharapkan dapat diperoleh dalam rangka peningkatan produktifitas kerja dan dalam kehidupan sehari-hari, baik didalam ruang lingkup individu bersangkutan maupun diluarnya.       Ke-3 hal dimaksud adalah sebagai berikut :                                                                                                  1. Komunikasi yang efektif.                                                                                                                                  Dalam hal ini dimanapun dan apapun yang kita lakukan, komunikasi adalah sesuatu hal yang mendasar dan merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan dalam kita menghadapi dan menjalani peran didalam pekerjaan dan juga dimasyarakat, baik umum - dalam hal ini- orang orang yang kita hubungi dan berhubungan dengan pekerjaan ataupun masyarakat khusus, yaitu: keluarga kita sendiri.                                                                                                                                     Karena tanpa adanya komunikasi yang efektif, akan lahir suatu persepsi yang berbeda dalam pengertian terhadap suatu masalah. Efektif yang dimaksud disini adalah timbal balik dan dua arah, dimana dalam pekerjaan sehari-hari kita dapat menyalah-artikan suatu hal, hanya karena satu persepsi dan cara pandang yang berbeda, dimana mengakibatkan salah penanganan yang berakibat pada produktivitas yang kurang memuaskan konsumen yang berhubungan dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan dimana kita bekerja. Dilihat dari suatu sudut pandang yang berbeda suatu keputusan yang diambil akan sangat mempengaruhi hasil dari suatu produk, sehingga tujuan yang ingin dicapai semula yaitu kepuasan pada pelanggan, tidak tercapai secara maksimum, suatu keputusan akan membawa berbagai macam dampak, yang pada akhirnya akan melibatkan berbagai macam proses yang berlangsung cukup sulit.                      Komunikasi yang efektif dapat menghindari atau setidaknya mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari suatu masalah dalam sebuah group atau individu yang tergabung dalam kelompok pengambil keputusan dalam suatu perusahaan. Semuanya akhirnya tergantung pada bagaimana tiap individu memandang tiap permasalahan yang ditemui menjadi suatu ajang mencari jalan keluar yang paling memuaskan segala pihak, dalam hal ini biasanya kepentingan-kepentingan yang menyangkut individu murni agak tersingkir demi didapatnya kesepakatan yang lebih menguntungkan berbagai pihak yang terkait dalam permasalahannya.                              Dalam menyatukan pandang sebuah pendapat, tentu akan ada tekanan-tekanan yang dirasakan oleh tiap individu yang terlibat, dan tekanan tsb akan lebih lagi besarnya dirasakan oleh individu yang sulit untuk melakukan komunikasi dua arah atau komunikasi yang efektif.        2. Jujur pada diri sendiri.                                                                                                                                   Atau dengan kata lain, seseorang benar-benar faham dan percaya pada kemampuannya untuk menciptakan suatu hal yang berbeda dan yakin bahwa perubahan kearah perbaikan itu akan selalu ada. Tetapi, sebaiknya kita renungi sejenak akan arti sebenarnya dan apa yang kita dapat. Tentu saja dalam menghadapi persaingan hidup yang semakin keras ini, kita harus tahu dan mau mengakui kelemahan dan kekurangan kita, hal ini bukan berarti kita lemah atau kalah sebelum berperang, yang pada banyak orang sering sulit ditimbulkan yakni: akan membuat mereka nampak kurang profesional, atau kurang wibawa, hal ini memang sebaiknya untuk diri sendiri, yang dapat dijadikan "alarm" bagi diri kita sebelum melakukan sesuatu yang barangkali justru mengakibatkan kekecewaan atau kegagalan.  Dengan mengetahui secara pasti dan kemudian dapat menerima kelebihan dan kekurangan pada diri kita sendiri, hal ini dapat mengurangi tekanan-tekanan yang diakibatkan dr suatu jenis pekerjaan atau profesi yang kita jalani. Kejujuran pd diri sendiri perlu dlm menghadapi persaingan mendpt peluang dlm medan kehidupan yang dihadapi dewasa ini dlm masyarakat yang sedang membangun dengan segala macam dampak psikologis dan sosial.                                                                                                             3. Kendali yg terarah.                                                                                                                                          Dlm memahami pengertian yg dimaksud dlm kalimat diatas, memerlukan suatu telaah yg matang sebelum kita melangkah atau menciptakan suatu fenomena dlm pekerjaan yg penuh inovasi yg terkendali dan terarah. Dlm menghadapi sebuah problem atau ujung dr suatu rencana yg matang, kita hrs yakin kita dpt mengendalikan kemungkinan-kemungkinan yg nantinya akan atau dapat saja timbul dr suatu proses yg terus menerus.                                                                      Disinilah kita harus mempunyai "self confidence" yg cukup seimbang antara pribadi kita dgn jenis pekerjaan yg kita tangani, baik dlm pengertian melakukan pekerjaan sebagai sebuah tim ataupun secara perorangan. Apabila kita telah benar-benar memahami arti kendali diri yg terarah, sesungguhnya saat itulah dapat dikatakan bahwa kita telah tahu cara mencapai dan menjadi sebuah sosok pribadi yg sukses, bertanggung jawab dan handal dlm bidangnya, sehingga dpt menguasai situasi yg bagaimanapun sulitnya, tanpa hrs mengharapkan satu fasilitas, krn kita telah tahu dimana letak kelemahan dan kelebihan diri kita secara jujur dan terarah.                          Pada akhirnya, pribadi yg matang dan mantap seperti inilah yg dapat meraih dan pantas utk mendapatkan sebuah kesuksesan, tidak hanya dibidang pekerjaannya saja, terlebih lagi didalam keluarga pun pribadi ini dpt menjadi sosok yg benar-benar tahu arti sebuah keluarga yg bahagia, yg ternyata dapat mengimbangi dan mempengaruhi sebuah sukses pd jenjang karier.

Cinta adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri.

Andaikan cinta semudah bunyi syair "darimana datangnya cinta, dari mata turun kehati", maka hidup ini akan berjalan tanpa benturan. Tetapi nyatanya cinta tidaklah semudah itu, cinta bukan hanya persoalan "mata" dan "hati" bukan hanya perasaan yang menggebu-gebu, tapi terlebih "cinta" adalah keterlibatan yang didasarkan pada tanggung jawab. Cinta memegang peranan penting didalam kehidupan kita, sehingga tidak terhitung sudah berapa banyak jumlah buku yang ditulis oleh ahli pikir, ahli jiwa dan novelis yang isinya membicarakan dan membahas masalah cinta. Ada yang mengatakan, bahwa cinta terjadi apabila kita memang sudah bersedia menerimanya secara rohaniah dan badaniah, bisa jadi cinta itu tumbuh perlahan-lahan sebagai pengembangan dari pertemanan atau persahabatan biasa, tetapi sering kali juga cinta datang tiba-tiba menyergap kita sebagai "cinta pada pandangan pertama". Yang mengalami keadaan seperti ini , tidak hanya anak muda belasan tahun saja atau ABG, tetapi sering kali pada pria atau wanita yang dikatakan sudah dewasa, cinta juga tidak memandang tingkatan masyarakat. Yang pasti "cinta adalah suatu perkembangan atau proses " jadi, bukan sesuatu yang mati, karena itu menarik untuk dibicarakan apa saja yang bisa diperbuat oleh cinta.                                  Dimana letak perbedaan antara cinta terpesona dan atau hanya rasa tertarik (love and infatuation) sudah banyak sekali ditulis, bagaimana kita membedakan apakah benar-benar jatuh cinta atau hanya sekedar merasakan sesuatu yang bersifat sementara. Ada banyak bahan-bahan pertimbangan ahli pikir sebagai petunjuk untuk membedakan perasaan yang datang melanda, tetapi apabila yang bersangkutan tidak mau mempedulikan, maka semua petuah adalah sia-sia.   Apabila kita mau berlaku bijaksana serta kemauan yang keras, kemungkinan besar kita dapat menghindarkan diri dari kesalahan yang membawa kepahitan dalam kehidupan selanjutnya. Seperti sudah dikatakan, cinta adalah tanggung jawab terhadap diri kita sendiri, marilah kita kaji dan coba pelajari bersama bagaimana "tanggung jawab" yang dimaksud itu ?                                   1. Apakah anda berdua menginginkan hal-hal yang sama dalam kehidupan ini ? misalnya: wanita dan pria yang saling mencintai mempunyai keinginan untuk mendapatkan keturunan, apabila salah satu berpendapat bahwa "perkawinan" hanya untuk bersenang-senang dan kehadiran anak merupakan penghalang, sedangkan pihak yang satu lagi merindukan kehadiran seorang anak, maka dapatlah dibayangkan hasil dari perkawinan seperti ini.                                                    2. Dalam perkawinan apakah anda menginginkan rumah tangga yang tenteram, merindukan tempat tinggal yang tetap, sedangkan pihak yang lain ingin terus hidup seperti orang yang berkelana menjelajahi bumi. Mungkin anda seorang wanita muda yang tidak menginginkan kehidupan berumah-tangga yang tradisional, karena anda lebih senang makan direstoran, keluar masuk diskotik, sedangkan pria yang anda cintai menginginkan istri yang dapat mengurus rumah-tangga, maka dapat dibayangkan bagaimana perkembangan hubungan ini, bukannya tidak boleh, jika sekali-kali kita makan direstoran dengan keluarga.                                                     3. Bagaimana pandangan anda terhadap uang ?                                                                                          Uang memang merupakan kebutuhan yang penting, tetapi ada lagi yang mengartikan uang sebagai "tujuan hidup, agama dan cinta ", disinilah benturan itu akan membuat "kehidupan cinta" kita hancur. Apakah anda termasuk pribadi yang mempunyai harga diri tidak dapat dibeli dengan uang? Apakah partner anda manusia yang memuja uang semata-mata ? sedangkan anda beranggapan bahwa uang itu sekedar benda untuk memenuhi kebutuhan hidup ? Apakah anda seorang yang kikir sedangkan partner anda pemurah hati ?. Perbedaan mencolok tentang  uang merupakan sumber penderitaan antara banyak suami-istri, walau hubungan mereka bermula dari cinta yang membara.                                                                                                              4. Wanita dan pria yang saling jatuh cinta juga tertarik secara badaniah, mereka yakin kepuasan badaniah dalam perkawinan adalah jaminan hidup yang akan terus berlangsung seperti masa-masa pacaran atau hari-hari tatkala berbulan madu. Apakah anda tidak mempunyai minat lain dalam kehidupan berumah-tangga ? selain berpelukan, bermesra-mesraan ? tidak ada kegiatan yang lainnya yang  dapat dilakukan bersam-sama ?. Cinta yang didasarkan pada kemesraan badaniah merupakan unsur yang penting , tetapi karena cinta itu adalah suatu proses, maka cinta yang didasarkan pada ketertarikan badaniah melulu dan tidak mendalam, dimana jiwa ikut berkembang, maka dapatlah diperkirakan bagaimana hubungan itu dikemudian hari.                      Apabila anda tidak mempunyai kegemaran yang sama, handai tolan yang amat berbeda dalam cara-cara hidup dan agama yang dianut saling bertentangan, maka dapatlah diperkirakan bagaimana hubungan serupa ini akan berkembang, kecuali apabila salah satu pihak memberikan "toleransi" yang luar biasa, maka kepincangan-kepincangan itu dapat diatasi.                         Hubungan cinta yang banyak sekali dipengaruhi oleh kepuasan seksual lambat laun akan membosankan, dan akan menjadi petaka ditahun-tahun mendatang. Bisa jadi anda wanita yang terkenal cantik dan seksi dan dicintai semata-mata karena anda "bomb-sex", bagaimana nantinya jika anda sudah memasuki usia menengah ? bagaimana kalau kerut-kerut itu tidak dapat lagi dibendung oleh polesan make-up maupun operasi plastik sekalipun ? maka yang tertinggal hanyalah "bomb" saja, sangat menyedihkan.                                                                            Memang, tidak salah lagi kalau cinta bukan hanya perasaan yang membara, terlebih ia adalah tanggung jawab bagi dan terhadap diri kita sendiri.                                                                                

Hallo bos!!! masih ingat saya khan ??

Judul diatas saya kutip dari obrolan-obrolan yang kadang menjadi topik diantara kita, dikalangan sanak keluarga dan kenalan. Soalnya ada saja yang merasa kesal, sedih, melihat orang-orang yang pernah mereka tolong namun setelah sukses atau menjadi kaya, lantas jadi sombong atau tidak mau kenal lagi pada kita.                                                                                         Saya memutuskan untuk membuat artikel berdasarkan topik ini karena, hari ini, saya mendengar sampai beberapa kali orang yang menceritakan kekesalan mereka, tentang orang-orang yang tidak tahu diri, tidak tahu membalas budi baik orang. Tentunya saya jadi berpikir jauh, mengapa sampai terjadi demikian ?                                                                                           Ceritanya memang panjang-panjang, jadi kita tidak boleh mengambil  kesimpulan secara sepihak saja, ada kejadian yang mengingatkan saya tentang kenalan yang mempunyai reputasi sebagai orang pemerintahan yang jujur, akhirnya memperdagangkan kedudukannya. Dia lantas seperti menjadi sombong, menjauhi kenalan-kenalan lama. Tetapi ini terjadi bukan karena ia menjadi sombong, tetapi karena ia sudah menjadi pejabat pedagang dan kaya pula, jadi dia merasa tidak enak apabila berkumpul dengan kenalan lama yang mengenalnya sebagai pejabat yang jujur.        Setelah bintangnya memudar (mungkin ini justru rahmat dari Yang Maha Kuasa), barulah dia mulai ramah lagi pada kenalan-kenalan lama. Jadi, apabila ada orang yang pernah kita tolong lalu tiba-tiba menjadi lain sama sekali, pasti ada sesuatu sebab yang menjadikan dia begitu.         Hari ini juga, saya katakan pendapat saya ini pada diri saya , rupanya benar juga. Karena dulu katanya mereka tidak mau terima sogok, pantang bergaul dengan usahawan, apalagi orang dagang bukan keturunan pribumi, tahu-tahu sekarang mereka malah paling kental dengan para pedagang semacam itu. Saya katakan juga disini, dari dulu saya tidak takut untuk bergaul dengan siapa saja, mereka yang keturunan bangsa lain, apakah dia merah, hijau, putih, coklat, sama saja. Saya berpendapat bahwa manusia itu sama, yang membuat mereka berbeda adalah AKHLAK dan BUDI PEKERTI nya.                                                                                                            Kembali lagi pada orang yang pernah ditolong dan menjadi kaya, tetapi tidak mau kenal lagi pada kenalan lama, kita lihat hal ini terjadi bukan karena semata-mata orang-orang serupa tidak tahu budi, tetapi masih banyak hal lainnya yang saling berkaitan. Kalau ada saja yang mengeluh tentang hal ini, saya akan mengatakan bahwa seharusnya orang yang pernah menolong itu merasa bersyukur, karena mereka tidak akan lagi mengalami hal-hal yang mengharuskan mereka menyediakan dana, waktu ataupun tenaga untuk menolong mereka yang pernah ditolong.                                                                                                                                                          Memang, seringkali kita dibuat kecewa oleh sikap mereka yang disebut teman, tetapi hal serupa sebenarnya adalah sesuatu yang tidak perlu dipersoalkan. Maka, jika berbuat baik hendaklah dilakukan dengan seikhlas-ikhlasnya. Namun demikian, jalan yang paling baik, lebih baik kita memusatkan pemikiran dan ingatan kita pada hal-hal yang positif saja, tidak perlu mengingat-ingat orang yang tidak peduli pada kita, ingatlah juga orang-orang yang sayang pada kita, yang tidak sayang, buat apa diingat-ingat????                                                                                                   Tetapi apabila kita mengkaji lebih jauh tentang sikap sesama manusia, maka kita akan menemukan banyak masalah yang menjadi latar belakang tindakan mereka. Jadi, apabila ada seseorang yang tiba-tiba saja tidak mempedulikan anda, setelah anda memberikan pertolongan padanya yakinlah pasti ada sesuatu yang menjadi masalah yang cukup pelik padanya, sehingga dia mengambil sikap seperti demikian.  Dan dari pihak anda sebaiknya apabila berbuat hal-hal yang baik, bertolaklah dari pemikiran bahwa semuanya itu untuk amal. Maaf, bukannya sok ingin menasehati atau  menggurui, tetapi saya menulis artikel ini sebenarnya juga untuk diri saya sendiri..............salam.                                                                                         

Woman.

GOD said........                                                                                                                                                  When I made woman,she had to be special,                                                                                              I made her shoulder strong enough to carry the weight of the world,                                                  yet gentle enough to give comfort,                                                                                                              I gave her an inner strenght to endure childbirth and the rejection that many times comes from her children,                                                                                                                                                   I gave her a hardness that allow her to keep going when everyone gives up,and take care of her family through sickness and fatigue without complaining,                                                                       I gave her the sensitivity to love her children under any and all circumtances, even when her children has hurt her very badly .....                                                                                                           This some sensitivity helps her to make a child's boo boo feel better and shares in their teenagers anxieties and fears.....                                                                                                                 I gave her strenght to carry her husband through his fault and fashioned her from his rib to protect his heart...........                                                                                                                                  I gave her wisdom to know that a good husband never hurt his wife, but sometimes tests her strenght and her resolve to stand beside him unfalteringly.                                                                    I gave her a tear to shed , its her EXCLUSIVELY to use                                                                        It's her only WEAKNESS...................                                                                                                          It's a tear for MANKIND................

Senin, 09 Februari 2009

Hadapi hidup ini apa adanya.

Kondisi dunia ini penuh kenikmatan, banyak pilihan, penuh rupa, banyak warna, semua itu bercampur baur dengan kecemasan dan kesulitan hidup.  Anda tidak akan pernah menjumpai seorang ayah, istri/suami, kawan, sahabat, tempat tinggal, atau pekerjaan yang padanya tidak terdapat sesuatu yang menyulitkan, bahkan kadang kala justru pada setiap hal itu terdapat sesuatu yang buruk dan tidak anda sukai. Maka dari itu, padamkanlah panasnya keburukan pada setiap hal itu dengan dinginnya kebaikan yang ada padanya, itu kalau anda mau selamat dengan adil dan bijaksana, pasalnya, betapapun setiap luka ada harganya.                                         Allah menghendaki dunia ini sebagai tempat bertemunya dua hal berlawanan, dua jenis yang saling bertolak belakang, dua kubu yang saling berseberangan, dan pendapat yang saling berbeda, yang baik dengan yang buruk, kebaikan dengan kerusakan, kebahagiaan dengan kesedihan. Maka, jalanilah hidup ini sesuai dengan kenyataan yang ada, jangan larut dalam khayalan dan jangan pernah menerawang ke alam imajinasi.                                                                 Hadapi hidup ini apa adanya, kendalikan jiwa anda untuk dapat menerima dan menikmatinya. Bagaimanapun, tak mungkin semua teman tulus kepada anda, semua perkara sempurna dimata anda, sebab, ketulusan dan kesempurnaan itu ciri dari sifat kehidupan duniawi. Bahkan, istri/suami andapun tidak akan pernah sempurna dimata anda, adalah seyogyanya bila kita saling menerima, saling memaafkan, mengambil hal-hal yang indah dan mudah kita lakukan, meninggalkan hal-hal yang menyulitkan dan mengganggu, menutup mata dari beberapa hal untuk saat-saat tertentu, meluruskan langkah, dan selalu berdoa untuk kebaikan. 

Senyum dan percaya diri.

Jika anda meyakini diri anda diciptakan hanya untuk meraih hal-hal yang kecil, andapun akan mendapatkan hal-hal yang kecil-kecil saja dalam hidup ini. Tapi sebaliknya, bila anda yakin diri anda diciptakan untuk menggapai hal-hal yang besar, niscaya anda akan mempunyai semangat dan tekad yang besar yang akan mampu untuk menghancurkan semua aral dan hambatan. Begitulah adanya, jiwa hanya akan memberikan kadar semangat sesuai dengan kadar atau tingkatan sesuatu yang akan dicapai seseorang.                                                                                       Setiap kali melihat kesulitan, jiwa seseorang yang murah senyum justru akan menikmati kesulitan itu dengan memacu diri untuk mengalahkannya, begitulah ia memperlakukan suatu kesulitan, melihatnya, menyiasatinya, dan berusaha mengalahkannya, lalu tersenyum.                   Kesulitan-kesulitan dalam hidup ini merupakan perkara yang nisbi, yakni, segala sesuatu akan terasa sulit bagi jiwa yang kerdil, tapi bagi jiwa yang besar tidak ada istilah kesulitan besar.           Penyakit yang paling mematikan jiwa adalah rasa rendah diri, penyakit ini dapat menghilangkan rasa percaya diri dan keyakinan seseorang terhadap kemampuannya sendiri, percaya diri adalah suatu karunia yang besar, dan merupakan suatu tiang penyangga keberhasilan dalam kehidupan ini, adalah sangat beda antara "percaya diri " dan " terlalu percaya diri".  Terlalu percaya diri merupakan perilaku negatif yang senantiasa membuat jiwa bergantung pada khayalan dan kesombongan semu, sedangkan percaya diri merupakan hal positif yang akan mendorong jiwa untuk bergantung pada kemampuannya sendiri dalam memikul suatu tanggung-jawab.                 Karena itu kita akan terdorong untuk senantiasa mengembangkan kemampuan dan mempersiapkan diri dengan matang dalam menghadapi segala sesuatu.  Sungguh, kita sangat butuh pada senyuman, wajah yang selalu berseri, hati yang lapang, akhlak yang memukau, jiwa yang lembut dan pembawaan yang tidak kasar.       

Jangan Latah !

Yakni, jangan mudah mengenakan dan meniru- niru kepribadian orang lain, itu akan menjadi petaka yang tidak mudah reda bagimu. Orang- orang yang lupa dengan dirinya sendiri, suaranya, gerak tubuhnya, ucapannya, kemampuannya, dan kondisinya sendiri, kebanyakan akan meniru-niru budaya bangsa lain. Dan itulah yang disebut dengan latah, mengada-ada, berpura-pura, membunuh paksa bentuk dan wujud dirinya sendiri. Sejak zaman nabi Adam as hingga makhluk terakhir ciptaan Allah tak pernah ada dua orang yang sama persis rupanya. Maka, mengapa masih ada orang-orang yang memaksakan diri untuk menyamakan perilaku dan kepribadiannya dengan bangsa lain?  Anda merupakan sesuatu yang lain daripada yang lain,tak ada seorangpun yang menyerupai anda, dalam catatan sejarah kehidupan ini, belum pernah ada seorangpun yang diciptakan sama dengan anda, dan tidak akan pernah ada orang yang akan serupa dengan anda dikemudian hari. Anda sama sekali berbeda, karenanya, jangan memaksakan diri untuk berbuat latah, dan meniru-niru kepribadian orang lain.                     Tetaplah berpijak dan berjalan pada kondisi dan karakter anda sendiri, hiduplah sebagaimana anda diciptakan, tuntunlah diri anda dengan wahyu Ilahi, tetapi juga jangan melupakan kondisi anda dan membunuh kemerdekaan anda sendiri, tak ada gunanya mengubah suara, mengganti intonasinya, dan juga untuk apa pula merubah cara berjalan anda?                                                     Umat manusia - dengan pelbagai macam tabiat dan wataknya - seperti juga alam tumbuhan,ada yang manis ada yang masam, ada yang panjang ada yang pendek, misalnya diri anda adalah pisang, tak perlu mengubah diri menjadi jambu, sebab harga dan keindahan anda akan tampak jika anda menjadi pisang.                                                                                                                               Begitulah, sesungguhnya perbedaan warna kulit, bahasa, kemampuan kita masing-masing merupakan tanda-tanda kebesaran Sang Maha Pencipta, karena itu, jangan sekali-kali mengingkari tanda-tanda kebesaranNYA.                                                 

Sisi positif dari keadaan negatif.

Orang yang cerdik akan merubah kerugian menjadi keuntungan,sedangkan orang bodoh akan membuat suatu musibah menjadi bertumpuk dan berlipat ganda.                                                                                                                                     Apabila anda tertimpa musibah, anda harus melihat sisi yang paling terang darinya,misalnya ketika anda dihadiahi seekor ular oleh seseorang, ambil saja kulitnya yang mahal dan tinggalkan bagian tubuhnya yang lain, atau ketika anda disengat kalajengking,ketahuilah bahwa sengatan itu sebenarnya memberikan kekebalan pada tubuh anda dari bahaya bisa ular.                                                                                                                                                        Begitulah, sebaiknya anda selalu melihat sisi lain dari kesedihan itu,sebab belum tentu semuanya menyedihkan, pasti ada kebaikan, secercah harapan, jalan keluar serta pahala. 

Selasa, 03 Februari 2009

LOVE is 4 letter words.

Ada ungkapan yang mengatakan cinta itu sama tuanya dengan kehidupan ini,dan juga satu satunya yang abadi didunia ini,masa ke masa,melalui beragam cerita dalam kehidupan,hingga akhir semua kehidupan............bulan pebruari ini dikalangan tertentu terlebih anak muda,adalah bulan yang katanya penuh cinta sehingga layak dirayakan dengan acara acara yang bertema cinta yaitu valentine's day.    Saya pernah mendengar ada orang bijak yang mengatakan begini:"I will become your sols" (saya akan menjadi alas sepatumu),bukan untuk dipijak,tetapi untuk menghalangi langkahmu agar jangan tergelincir,juga akan menjaga agar ketika kau jatuh,tidak akan terlalu terjerembab.    Wah..........demikian sejuknya mendengar kata kata seperti ini,yang seolah-olah menunjukkan sedemikian besar cinta itu dapat diwujudkan melalui kata kata,dapat pula diasumsikan mungkin seperti inilah cinta seorang wanita,baik sebagai ibu maupun sebagai seorang istri.                                                                                                                                                                      I always become your neck,untuk membantumu,kearah mana sebaiknya kau gerakkan kepalamu.Karena ,dari semua yang sering mencederai janji adalah diri kita sendiri.Pantaskanlah diri kita untuk mendapatkan yang besar dan baik dalam kehidupan ini.Lalu,kelolalah diri kita agar dapat menjadi pribadi sandaran bagi diri sendiri dan keluarga dengan meningkatkan derajat pemikiran kita.                                                                                            Yang terpenting,berharaplah selalu hanya pada Tuhan,janganlah mengalihkan harapan,jauhkanlah diri kita dari perkataan &perlakuan yang tidak berkualitas,yang akan menyebabkan kehilangan kehormatan,karena manusia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri.       Cinta itu dapat berwujud apa saja sesuai dengan yang dikehendaki oleh yang merasakan atau bahkan memberikan cinta itu sendiri,bukan melulu menyerupai kemewahan,karena cinta dari orang tua kita adalah hal termewah dialam dunia ini,yang tanpa pamrih,juga melegenda dalam hampir setiap sisi kehidupan,tak peduli siapa atau apa.Karena,dengan dilahirkannya kita didunia ini, sudah suatu kemewahan.

Senin, 02 Februari 2009

good dose of bad manner

Sepertinya kata kata "bad manner"selalu diartikan negatif,tetapi bagaimana cara kita menyiasatinya agar menjadi positif dengan "good dose".Ada kejadian yang menyadarkan kita bahwa satu saat ketika sedang marah kita kadang mengucapkan kata-kata yg mungkin saja kita sesali sesudahnya,kiat yang diajarkan orang-tua kita ketika sedang marah adalah duduklah kalau kita sedang berdiri,cucilah muka dengan air dan terlebih lagi berwudhulah,agar kemarahan jangan menguasai kita.  Dan ternyata "bad manner" yang bernama kemarahan itu dapat diterima dengan baik kalau kita menyiasatinya dengan "good dose" jadi, nggak perlu sampai mengeluarkan kata-kata makian atau "anggota kebun binatang"ikut diundang dalam kemarahan itu.Nah,kalau anda mungkin dapat mengartikan hal lainnya atau punya pandangan lain tentang "good dose of bad manner" ini,saya akan sangat senang untuk mengetahuinya.