Rabu, 04 Maret 2009

Untuk apa sebenarnya kehidupan ini ??

Setelah melewati tahun2 yg baru saja berlalu,saya kembali merenungkan tentang makna kehidupan ini. Memang, kalau akhir dari kehidupan ini adalah "kematian" untuk apa sebenarnya kehidupan ini?
Setelah dilahirkan, dibesarkan, kita dididik, bisa jadi pendidikan itu memakan biaya yg banyak, kita menikah,punya anak, cucu, cicit, tetapi akhirnya, harus pergi juga. Saya berfikir dan bertanya-tanya : "Apakah hidup ini hanya begitu saja? "
Dengan masih memendam perasaan ini, saya lalu menemukan sesuatu yg menggambarkan bahwa : setelah kita bekerja keras, melakukan kewajiban dan melaksanakan kegiatan aneka macam dan pengabdian, kita hanya akan menuju ke liang kubur. 
Dan saya mempunyai sebuah jawaban, memang kehidupan ini seperti bunga yg berkembang, dan bila tiba waktunya dia akan layu, tetapi makna kehidupan ini tidak akan berakhir pada "kematian" karena kita hidup ini bukan untuk mati, tetapi untuk NYA. Betapa sejuk dan lega rasanya, setelah saya dapat menemukan jawaban bahwa kita hidup ini bukan utk mati, tetapi untuk TUHAN.
Rupanya dlm kedukaan saya kurang bertawakal, sehingga pikiran ini menyeleweng dr ajaran yg jadi landasan hidup, bahwa sebenarnyalah apa yg ada didunia ini semuanya hanya bersifat sementara, masih ada kehidupan lain setelah dunia ini, yakni: kehidupan kita dengan TUHAN. Kehidupan di dunia fana ini adalah awal dr kehidupan kita nanti setelah mati. Mungkin anda akan tersenum sinis dan mengatakan "mana kita tahu? kan tdk pernah ada orang yg bangkit dr kematian dan menceritakan pd kita bagaimana keadaan mereka yg sudah mendahului kita.
Tetapi, tidak ada jalan lain.
Kalau kita mau hidup dlm ketenangan , dlm perjalanan hidup yg sekali waktu akan berakhir,kita mesti mempunyai pegangan, bahwa apa yg ada didunia ini semuanya fana.
Bagaimana kehidupan kita nanti setelah kehidupan di dunia ini, adalah tergantung bagaimana kita menjalani kehidupan dlm dunia yg hanya sementara. Dengan jalan ini, kita akan hidup didlm ketenangan, tidak menjadi rakus, menjauhkan diri dr perbuatan yg tidak dibenarkan NYA, untuk siapa semua ini ?? 
Untuk diri kita sendiri !!!
Saya perhatikan, apabila kita sering merenungi apa makna hidup ini, maka justru kita akan mendapatkan kebahagiaan yg mendalam, menyadari hidup ini hanya utk sementara, apa tokh yg dikejar ?
Akan tetapi, bukan berarti kita menjadi pasif, dan tdk produktif, namun, dlm kehidupan kita tdk diliputi oleh ambisi yg berlebihan dalam meraih sukses atau mencari uang kita bisa membatasi diri, krn kita menyadari buat apa mencari uang sampai tdk tau waktu kalau semuanya itu hanya  digunakan utk dunia yg sebentar lagi akan kita tinggalkan ??
Dalam kesadaran ini, kita akan lebih mudah menjaga keseimbangan dlm segala-galanya, malahan kita akan diliputi dengan ketenangan krn hati kita penuh maaf, bukankah sekali waktu kita akan berpisah ??Jadi, buat apa permusuhan ??
Selagi hidup, kadang kita demikian sibuk melakukan hal yg semata-mata utk kepentingan duniawi, kita lantas lupa bahwa "maut" itu dpt saja merenggut kita sewaktu-waktu, tanpa ia memberi tahu kita.
Bukankah kita seringkali dibuat terkejut akan berita seseorang yg tiba2 meninggal? Malahan kita juga merasa ngeri apabila kita mendengar berita bahwa seseorang meninggal selagi dlm keadaan mabuk di klab malam selagi berdansa-dansi.
Akhir-akhir inipun sering kita mendengar tentang mereka yg menimbun uang sebanyak mungkin, sudah itu dengan cara yg tidak halal lagi, dan...........mereka juga meninggal.
Uang sebanyak apapun tdk akan dapat menahan maut.
Apabila sudah tiba waktunya, bukan kaya, bukan miskin, mati jugalah akhirnya.
Kalau kepintaran manusia sudah sampai puncaknya, dimana mereka sudah dpt membuat jantung, tetapi "jiwa" itu ada ditangan YANG MAHA KUASA.
Kalau kepintaran manusia yg dapat memberikan hidup, maka tdk ada orang kaya yg meninggal, bukankah uang mereka dpt membeli obat yg paling hebat? Tetapi, dalam hal ini, kematian adalah untuk kita semua.
Begitulah, setelah saya mendapatkan dan menemukan jawaban dr apa sebenarnya makna dr hidup ini, terasa ada kebahagiaan melingkupi diri saya, kehidupan di dunia ini sesungguhny akan mempunyai arti apabila kita hidup untukNYA.
Saya tersenyum.
Saya bahagia masih dpt tersenyum.
Bayangkanlah rahmat ILLAHI.
Saya menulis ini utk anda, tetapi saat inipun saya sesungguhnya juga menulis utk diri saya sendiri. 
Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar