Rabu, 04 Maret 2009

Kesesuaian merupakan seni hidup.

Kalau saja kita mau memperhatikan, ada saja orang2 yg lebih banyak cekcok ketimbang yg mencari perdamaian. Inipun terjadi antar-bangsa, bukankah perang yg terjadi saat ini sebenarnya merupakan perang dunia yg tak diproklamirkan ? PD I dan PD II tidak sedahsyat perang sekarang ini, inilah bukti bahwa manusia rupanya suka berperang .

Marilah kita bersama mengingat tatkala kita bersama seseorang dan merasa begitu senang, bahagia, karena adanya kesesuaian, apakah itu dlm memilih makanan, cara dia berbincang-bincang dan tata kramanya, bisa jadi ia adalah kenalan, teman, kekasih, atau seseorang yg kita jumpa secara kebetulan, lantas kitapun rindu sekali utk berjumpa lagi dengannya.
Kesesuaian, kecocokan, adalah sesuatu yg dapat membuat kita dapat menyatu, membuat kita merasakan, membuat kita memahaminya, sehingga terasakan adanya kesatuan. Apakah hal-hal begini terjadi begitu saja ? Apakah ada seni tersendiri ?

Memang ada dari mereka yg dapat dengan mudah menjalin hubungan baik ini, dan ini juga merupakan seni yg dapat dipelajari. "Kesesuaian" adalah kemampuan meleburkan diri dalam dunia orang lain, memahami, sehingga terjadi kesesuaian, dan ini pula yg merupakan kunci berinter-aksi, berkomunikasi yg baik dan efektif.
Kesesuaian adalah sumber keberhasilan kita berinter-aksi dengan sesama kita. Apapun yg kita dambakan, akan diperoleh apabila kita mampu menjalin kesesuaian dgn orang-orang yg tepat.
Ini sekaligus berarti kita harus mampu utk memberikan apa yg mereka dambakan, sehingga merekapun akan memberikan apa yg kita dambakan.
Kemampuan utk membina kesesuaian adalah kemampuan yg perlu ditingkatkan, karena utk menjadi manajer, penjual, pemasar, teman baik, kekasih, suami/isteri, kiat yg kita butuhkan adalah : "kemampuan kita utk membina kesesuaian". Yang artinya : "kemampuan membina hubungan antar sesama manusia yg berdasarkan saling memberi, responsif dan kepekaan".

Cukup banyak orang yg menjadikan hidup ini sulit dan berbelit-belit, padahal sebenarnya tidak harus demikian, karena yg dibutuhkan adalah apa-apa yg sudah kita bicarakan diatas.
Pada saat kita mampu membina kesesuaian pada orang yg tepat, maka kehidupan akan lebih mudah, dan kita mendapatkan kenikmatan darinya, tidak menjadi soal apapun yg kita inginkan, apa yg ingin kita lakukan dan ciptakan dari berbagai tujuan yg akan kita raih. Apakah itu pekerjaan, jabatan, karier, kehidupan spiritual, mental dan sosial, selalu saja ada seseorang yg akan membantu utk meraih semua itu. 
Ada seseorang yg tahu bagaimana meraihnya dengan cara yg lebih cepat, efisien dan efektif atau dpt membantu kita dengan lebih mudah apa yg akan kita capai itu. Untuk menemukan seseorang yg mempunyai kesesuaian dgn kita, kecocokan yg mengikat, menyatukan sesama kita sehingga membuat kita merasa menjadi teman hidup, teman berkarya atau yg disebut partner adalah tdk mudah.

Memang ada kalimat yg seringkali didengungkan, justru mereka yg berlawananlah yg membuat ketertarikan (opposite attrack), namun, ketertarikan semacam ini bisa jadi tdk bertahan lama, dari pengalaman dan pengamatan saya, memang terasa ada keterasyikan tersendiri tatkala ada seseorang yg amat berbeda dengan kita, yg tdk ada kecocokan sama sekali , tetapi ini mengasyikkan hanya utk pengalaman sesaat dan tdk lama, karena sama sekali tidak ada kesesuaian.
Malahan, seringkali alasan perceraian adalah karena "tidak ada lagi kecocokan atau kesesuaian". Ketika kita mempunyai banyak sekali kesesuaian, tidak jarang sedikit perbedaan itu malah mengasikkan.
Apakah kita mendambakan sesorang yg sama sekali tdk ada kesesuaian dgn kita krn adanya argumentasi atau malah sampai tingkat bertengkar itu terasa asyik? anak-anak zaman sekarang sering mengatakan "capek deeeh".
Memang, berbeda pendapat itu baik sekali , utk mendapatkan hasil yg terbaik, namun begitu, tdk selamanya berbeda, tdk ada kesesuaian, tdk ada titik temu, krn sama sekali tdk cocok, yg pada akhirnya membuat kita lelah dan bosan krn harus selalu bertengkar utk mendapatkan sebuah bentuk "sesuai" atau "klop". 

Marilah kita bertanya pada diri sendiri , apakah kita mencari seseorang yg selalu berbeda pendapat?? Seseorang yg tidur ketika kita mau makan ? Seseorang yg diam melulu tatkala kita mau berbicara? Tentu saja kita lebih menyukai orang yg mempunyai kesesuaian dgn kita, namun, bagaianapun dia tetap seseorang yg mempunyai kepribadian yg unik, karena mempunyai pendirian, percaya diri, dan bukan orang yg selalu kontra dengan kita.
Ketika kita menyukai seseorang, kemungkinan besar sekali krn adanya kesesuaian, coba perhatikan orang yg dekat dgn anda, jelas ini krn adanya kesesuaian, coba ingat2 seseorang yg anda senangi, pasti ada hal-hal dalam dirinya yg banyak persamaan dengan anda, bisa jadi melakukannya dgn cara yg lain, tetapi tetap saja hal yg sama yg kalian tekuni, kitapun merasakan betapa menyenangkan orang ini.
Bayangkan, dia mempunyai pandangan yg sama dgn saya tentang suatu masalah, soal etika ataupun moral, apakah dlm kesamaan, dalam kesesuaian kita, tidak ada lagi perbedaan ? Tentu bukan demikian.

Melainkan, dalam banyak persamaan tetap saja ada perbedaan, dan cara berinter-aksi yg baik adalah komunikasi yg efektif - dua arah - , memfokuskan pada kesesuaian bukan perbedaan.Tentu saja apabila perbedaan tersebut tidak terlalu menganga, ini adalah memang perbedaan yg sangat sulit utk diatasi, karena perbedaan yg terlalu besar "ketidak sesuaian" akan mewarnai kehidupan kita.
Dalam komunikasi yg baik, harus ada ketulusan.
Apabila kita ingin mempengaruhi mereka agar berada dipihak kita, pertama-tama yg perlu dilakukan "meyakinkan mereka bahwa kita adalah teman yg tulus".

Bagaimana menciptakan kesesuaian ?
Banyak cara utk membentuk kesesuaian atau kesamaan, sebagai misal: kita dapat membina kesamaan minat, melakukan hal yg sama, mempunyai teman-teman yg sama, bahkan membina pandangan hidup yg sama.  Cara yg paling mendasar dan lumrah dlm membina penyesuaian adalah melalui pemberian informasi tentang diri kita, yakni bagaimana kita berbicara, bagaimana kalimat kita. 
Namun, penelitian tentang komunikasi mempunyai bukti :
a. Hanya 7 % makna komunikasi disampaikan melalui kata.
b. 38 % ditransmisikan melalui tekanan dan suara.
c.  55 % melalui ekspresi wajah.
Kitapun tahu bagaimana tekanan suara mempunyai arti bagi kita, tekanan suara dapat mempunyai arti kepedulian atau ketidak pedulian, dll. Selain itu ditentukan pula oleh bagaimana kita mengekspresikan wajah kita, sebagai bagian dr alatkomunikasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar